AQ JADI RAJA SETAN
“Bos... bangun...”
Sialan... siapa sich yang
mengganggu tidur nyenyakku. Ga tau ya kalau aq capek banget.
“Bos, sudah waktunya rapat” kata
sebuah suara dari luar pintu kamarku.
“Rapat? Rapat apaan?” Sambil
menggerutu pelan, aq keluar kamar. Begitu membuka pintu kamar, kantukku
langsung lenyap. Bagaimana tidak, di ruang tengah telah berkumpul begitu banyak
orang.
“Siapa kalian?”
“Lho... kami kan anak buah Bos...
Baru saja Bos dilantik jadi ketua kami, ketua para setan” jawab salah seorang yang duduk dekat pintu kamarku.
Hahh... Raja setan? Apa
maksudnya? Apakah ini mimpi? Sebentar... Aq angkat jari ke mulutku dan kugigit
keras... Terasa sakit. Jadi ini pasti bukan mimpi.
“Tapi kenapa aq bisa jadi Raja
setan?” tanyaku.
“Ya karena Bos punya semua yang
harus dimiliki sebagai raja Setan”.
“Misalnya?” tanyaku. Dalam hati
aq mengumpat keras2. Kok bisa aq dikatakan mempunyai karakter setan.
“Iya... di mata manusia lain Bos
emang baik dan sempurna, tapi kebaikan dan kesempurnaan itu ngga dari hati. Bos
pandai memutar kata agar bisa menyembunyikan kesalahan.”
Sialan, umpatku lagi dalam hati.
“Emang ada apa kok pada ngumpul
di sini?” tanyaku pada mereka.
“Itu Bos, kami sering disalahkan
manusia atas berbagai kecelakaan yang terjadi.”
“Maksudnya?” tanyaku makin heran.
Ternyata setan bisa protes juga ya.... hehehehe....
“Gini Bos... Bos kan tahu, akhir2
ini sering terjadi kecelakaan. Kebetulan terjadinya di tempat2 yang menurut
manusia itu angker. Ya... memang dekat tempat kami nongkrong atau tidur sich...
hehehehee....”
Wahhh.... ternyata setan ada yang
suka nongkrong juga ya...
“Aq masih belum mengerti” kataku
lagi.
“Intinya; manusia mengatakan
kalau penyebab semua kecelakaan itu adalah kaum kita. Ada yang bilang kita
usil, marah, angker, dan lain2 lagi... Padahal kita ngga ngapa2in mereka Bos...
Mereka jatuh kan karena salah mereka sendiri....”
“Jadi bukan karena kalian?”
tanyaku.
“Hehehehe... sebagian emang
karena kami sich....”
“Ya udah... Biarin aja manusia
punya anggapan begitu. Dengan begitu kan kerja kalian jadi ringan.”
“Maksud Bos?” tanya mereka
serempak. Wahhh.... ternyata mereka bisa kompak juga ya...
“Iya... kan manusia gak mau ngaku
kalo kecelakaan itu kesalahan mereka. Jadi mereka menjadi orang yang egois, mau
menang sendiri, ga sadar kalau salah... Itu semua kan yang jadi tujuan kerja
kalian?”
“Wahhhh.... bener juga Bos...
Bener2.... Wah, Bos bijaksana banget... Ga salah kalo jadi Raja kami. Kalo
gitu, kami pamit Bos.... mau melanjutkan kerja dulu....”
Kring......... kring.........
kringg........
Aq tersentak... dan kudapati aq
terbaring di tempat tidurku. Kutengok jam weker-ku, pukul 05.00. Masih
linglung, aq ingat2 kejadian barusan. Tadi itu mimpi atau nyata ya?
Purwokerto, 01/02/12
03.33
CPTA
Obrolan Malam Hari Bersama Secangkir Kopi